KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan
kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam.
Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh
ucapannya ialah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga
Penulis bisa menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul :
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam
membuat tugas mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan,
bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas
mandiri ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini,
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik ialah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial,
ia membutuhkan orang lain untuk bisa tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh.
Dalam perkembangannya, penbisa dan sikap peserta didik bisa berubah karena
interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan
proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan bisa
memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam
arti belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan
sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai
individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai
atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan
lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau
percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti
opini, penbisa, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada
lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku
yang bisa dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti
luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku
tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti : mencuri, pergaulan bebas,
narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial
yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas
sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu, penyusun ingin membuat makalah dengan judul
: “Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial ?
Apa saja ciri – ciri perkembangan sosial remaja ?
Apa saja ruang lingkup perkembangan karakteristik sosial
remaja ?
Bagaimana transisi sosial remaja ?
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial ?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial ialah kemajuan yang progresif
melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan
sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu
disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan
sosial itu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial ialah
kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam
berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.
Jadi, bisa diartikan bahwa perkembangan sosial akan
menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang
individu yang lebih besar tidak bersifat statis dalam pergaulannya, karena
dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan – kebiasaan
kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota kelompoknya.
B. Ciri Perkembangan Sosial Remaja
Berkembangnya kemampuan memahami orang lain.
Pemilihan persahabatan dengan kualitas psikologis yang
relatif sama dengan dirinya.
Berkembangnya sikap kecenderungan untuk menyerah atau
mengikuti penbisa, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan sebaya.
Memiliki kemampuan merekasi yang tepat terhadap realitas
sosial.
C. Penyesuaian Karakteristik Sosial Remaja
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati
dirinya memiliki sikap yang terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya.
Mereka belum memahami benar tentang norma-norma sosial yang berlaku di dalam
kehidupan bermasyarakat. Keduanya bisa menimbulkan hubungan sosial yang kurang
serasi, karena mereka sukar untuk menerima norma sesuai dengan kondisi dalam
kelompok atau masyarakat. Sikap menentang dan sikap canggung dalam pergaulan
akan merugikan kedua belah pihak. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya
pengembangan hubungan sosial remaja diantaranya :
Lingkungan Keluarga
Menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga.
Menerima otoritas orang tua.
Bertanggung jawab norma-norma yang berlaku dikeluarga.
Berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai individu
maupun kelompok dalam mencapai tujuannya.
Lingkungan Sekolah.
Menghormati dan menerima peraturan sekolah.
Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Bersosisalisasi dengan lingkungan sekolah.
Lingkungan Masyarakat
Menghormati hak-hak orang lain
Bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
Bersimpati dan empati terhadap kesejahteraan orang lain.
Menghormati nilai-nilai, hukum, tradisi dan kebijakan yang
berlaku dimasyarakat.
D. Transisi Sosial
Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial
remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu
dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam
perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya,
perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta
peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam
perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan
bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif
merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial
mereka.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan,
dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan
sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang
kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan
keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku
kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian
anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma
dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan
diarahkan oleh keluarga.
b. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk
mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima penbisa orang
lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu,
kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik
diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status
kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang
anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam
konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak
langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan
memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak
memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga”
status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga
status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam
pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini bisa berakibat lebih jauh, yaitu
anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk
kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan
memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka
di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa
perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan
kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada
peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada
norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa
(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti
kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan
intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu
kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian
emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan
sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain
merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah
dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, Penulis bisa menyimpulkan
sebagai berikut :
Perkembangan sosial ialah berkembangnya tingkat hubungan antar
manusia berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan manusia.
Perhatian remaja mulai tertuju pada pergaulan dimasyarakat
dan mereka membutuhkan pemahaman tentang norma kehidupan yang kompleks.
Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama
kelompok sebaya.Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu : kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga,
pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.
Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap
calon peserta didik bisa memahami konsep perkembangan sosial peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
“KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA”,
http://nahdamar.blogspot.com/2013/03/karakteristik-perkembangan-sosial-remaja.html
“KARAKTERISTIK REMAJA”
http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/
About lopalopo
Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.
0 comments:
Post a Comment